Memahami Animasi dan Transisi Google Slides
Transisi terjadi saat Anda berpindah dari satu slide ke slide berikutnya selama presentasi. Google Slides berisi transisi yang melarutkan, memudar, menggeser, membalik, menghidupkan kubus, dan memantul di galeri.
Animasi menyorot teks dan gambar pada slide. Animasi membantu aliran mata dengan mengarahkan ke mana audiens Anda harus melihat selama presentasi. Google Slides berisi animasi yang muncul, menghilang, memudar, terbang, memperbesar, dan berputar.
Gunakan format transisi dan animasi yang berbeda dan pilih yang sesuai dengan tema presentasi Anda. Lebih baik sedikit menggunakan transisi dan animasi di Google Slide. Anda ingin audiens Anda tertarik dengan gerakan grafis keren, tetapi Anda tidak ingin mereka terganggu oleh presentasi yang terus bergerak. Batasi penggunaan transisi dan animasi agar audiens tetap fokus pada topik presentasi Anda.
Berikut beberapa pedoman menggunakan animasi dan transisi Google Slides:
- Jangan berlebihan: Pikirkan tentang audiens Anda, tujuan presentasi Anda, dan gambar yang ingin Anda proyeksikan. Kemudian, pilih transisi dan animasi Anda dengan bijak.
- Hindari memutar dan memantulkan slide: Pilih animasi dan transisi halus yang memudar dan larut. Gerakan yang kompleks bisa mengganggu audiens Anda.
- Otomatiskan animasi sebanyak mungkin: Siapkan animasi agar secara otomatis dimulai dengan atau setelah animasi sebelumnya. Jika Anda fokus untuk memulai animasi berikutnya, Anda tidak berfokus pada audiens Anda.
- Gunakan animasi untuk membuat audiens Anda tetap fokus: Buat animasi untuk membantu audiens Anda fokus pada konten presentasi Anda. Gunakan animasi untuk menyoroti poin, ide, dan konsep penting.
Cara Membuat Transisi Google Slides
Dalam presentasi Google Slides menggunakan default transisi slide, slide muncul dan menghilang saat Anda berpindah melalui slideshow. Berikan presentasi Anda beberapa daya tarik visual dengan mengubah transisi.
1. Buka Slide dan pilih Transition
0 Komentar